kelompok 2 (Kelurahan Wanasari)
Urban Regeneration adalah sebuah proses/tindakan komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan kota dalam rangka mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Urban Regeneration merupakan salah satu bentuk perubahan fisik dalam menciptakan ruang kota. Salah satu isu utama regenerasi perkotaan yang berkelanjutan adalah untuk menarik perkotaan ruang melalui renovasi ruang perkotaan yang ada, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Diharapkan bahwa di setiap daerah harus ada rencana untuk sebuah visi masa depan ruang perkotaan yang akan menerapkan secara efektif dan kreatif berbagai macam tindakan seperti pelestarian dan pemanfaatan bangunan bersejarah, rekonstruksi dan perbaikan struktur tua, penciptaan pejalan kaki yang aman dan nyaman dan sepeda lingkungan, pembangunan taman dan ruang terbuka, penciptaan indah lanskap, penyediaan fasilitas masyarakat, pertimbangan lingkungan dan pemeliharaan ruang publik yang aman dan bersih.
Perlu dicatat di sini bahwa
berbagai aktor, termasuk warga negara, bisnis, departemen pemerintah dan non-profit, mengambil bagian dalam
perencanaan dan membentuk perkotaan. Jadi, kita harus mengembangkan dan
menerapkan sistem, prosedur dan teknik untuk memungkinkan manajemen kolaboratif
dan terus menerus perkotaan ruang oleh berbagai pihak. Urban regeneration
dikakukan karena beberapa hal yang membuat vitalitas suatu kota tersebut dan
banyaknya orang yang tinggal di daerah perkotaan yang menjadikan daerah
perkotaan menjadi tidak proporsional dan mengalami beberapa masalah tertentu,
yaitu :
·
Kemiskinan
·
Informal
settlement
·
Kekumuhan
dan kondisi hidup yang tidak sehat
·
Tingkat
kriminalitas yang tinggi
·
Tingginya
angka pengangguran
·
Terjadinya
diskriminasi
·
Rendahnya
kualitas hidup
Kelurahan Wonosari merupakan salah satu kelurahan yang terletak di BWK X Kota Semarang. Kelurahan Wonosari memiliki luas 523.549 Ha dengan batas administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara :
Kecamatan Tugu
Sebelah Selatan : Kelurahan
Gondoriyo
Sebelah Barat :
Kabupaten Kendal
Sebelah Timur : Kelurahan
Tambakaji
Gambar Peta diatas merupakan wilayah studi yang diambil yaitu RW VI
Kelurahan Wanasari.
RW
VI Kelurahan Wonosari terdiri atas 5 RT yang
memiliki luas 8,7 Ha dengan jumlah penduduk 876 jiwa. Berikut gambar
citra RW 6 Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang yang
diambil dari citra satelit
.
.
Analisis Potensi
Analisis Potensi
disini menyangkut Letak Kelurahan Wonosari pada jalur pantura sehingga
strategis dan mudah diakses maupun di jangkau dari arah manapun, dengan letak
yang strategis ini Kelurahan Wanasari punya potensi besar untuk di kembangkan. Terdapat
lokasi industri di Kelurahan Wanasari sehingga
dengan adanya industri ini secara otomatis akan menyerap banyak tenaga kerja. Adanya Pasar Mangkang yang terletak di Kelurahan
Wanasari maka Kelurahan Wanasari bisa dibilang sebagai pusat kegiatan ekonomi
di daerah sekitar, dengan adanya pasar ini maka menambah kegiatan ekonomi di Kelurahan
Wanasari, apalagi letak pasar yang sangat strategis di pinggir jalan raya Semarang
- Jakarta. Kelurahan Wanasari juga dilalui bus Trans Semarang yang melewati Kelurahan
Wanasari dari terminal bus Mangkang, dengan dilalui bus Trans Semarang ini
membuktikan bahwa Kelurahan Wanasari sangat mudah untuk di akses dari arah
manapun.
Analisis masalah yang ada di Kelurahan Wanasari di
antaranya adalah minimnya sanitasi (fasiltas umum) yang ada di Kelurahan
Wanasari, ini bisa di lihat bahwa masyarakat di RW VI banyak yang membuang air
besar di sungai Bringin, dengan
minimnya sanitasi ini
bisa mencemari sungai Bringin. Kelurahan Wanasari juga memiliki lahan permukiman
yang illegal, sehingga tidak ada arahan yang terencana dan bisa dibilang
berbahaya, dengan adanya lahan yang illegal ini maka sulitnya permukiman ini
untuk di kendalikan maupun di arahkan. Masih terdapat penduduk yang tergolong
masyarakat miskin, berdasarkan data dan wawancara dari Kelurahan Wanasari banyak
terdapat masyarakat menengah ke bawah yang ada di Kelurahan Waanasari, hal ini
bisa di tunjukkan di Kelurahan Waanasari, hal ini bisa di tunjukkan dengan
bentuk rumah dan banyaknya masyarakat yang bergantung hidup dengan sebagai
buruh industri . Selain masyarakatnya
sebagian miskin di Kelurahan Wanasari juga pernah terjadi bencana banjir bahkan
banjir bandang, dari hasil wawancara hampir setiap hujan besar
bisa menyebabkan meluapnya air sungai beringin yang
menyebabkan kebanjiran di Kelurahan Wanasari. Kondisi kontur Kelurahan
Wanasari juga berbeda – beda, di sebagian Kelurahan wanasari yang ada di RW VI
terdapat lereng yang cukup terjal, sehingga tidak sesuai untuk permukiman. Belum ada keseluruhan
drainase di Kelurahan Wanasari juga menambah potensi masalah yang ada di Kelurahan
Wanasari, drainase yang ada belum semuanya menggunakan betonisasi, berdasarkan
hasil survey kebanyakan drainase yang sudah ada hanya sederhana tidak memakai
betonisasi, hal ini menyebabkan ketidak lancaran air yang mengalir saat hujan,
kalu ini di biarkan terus menerus bisa menyebabkan genangan, apalagi kalau
hujan besar dengan tidak adanya drainase ini maka dengan mudah daerah yang
berdekatan denGan sungai beringin mudah terkena banjir.
Berdasarkan potensi dan masalah yang ada di RW 6 Kelurahan Wanasari maka konsep yang kami pilih adalah sebagai berikut :
Berdasarkan potensi dan masalah yang ada di RW 6 Kelurahan Wanasari maka konsep yang kami pilih adalah sebagai berikut :
Better LIFE disini mengandung penjelasan berdasarkan bidang dan variable dari tema besar urban regeneration dengan memperhatikan comfortable city. Better berarti menciptakan kehidupan lebih baik sesuai kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Beberapa penjelasan LIFE adalah sebagai berikut :




SITE PLAN
Untuk menciptakan konsep tersebut, kami telah mencoba untuk mendesain siteplan yang akan diterapkan. Berikut gambar site plan RW 6 Kelurahan Wanasari dengan konsep better LIFE :
Desain yang akan dirancang dalam hunian adalah
yang nyaman untuk dihuni untuk penduduk berupa rumah susun yang menjadi fokus
untuk permukiman bagian depan dekat dengan sungai beringin. Selain hunian
berupa rumah toko ( ruko ) untuk aktivitas perdaganagn dan jasa yang
diperuntukkan untuk penduduk di RW VI Kelurahan Wonosari untuk berkerja sebagai
pedagang guna menambah penghasilan penduduk. Desain inilah yang akan menjadi menjadi
fokus utama dalam penerapan desain dalam studi ini. Desain pengembangan
tersebut antara lain pengembangan rumah susun, ruko, tanggul guna mencegah
banjir sungai beringin, dan penataan lingkungan. Pengembangan rumah susun ini
dipilih karena Pengembangan perumahan ke arah vertikal dianggap menjadi salah
satu alternatif terbaik untuk saat ini, hal ini disebabkan karena meningkatnya
nilai tanah di perkotaan, pesatnya pertumbuhan penduduk, dan langkanya
perumahan di perkotaan.
Rumah susun sewa juga diharapkan berfungsi
sebagai salah satu stimulus terbaik dalam menyelesaikan masalah perkembangan
daerah slum di perkotaan, disamping menjadi bagian dari urban regeneration itu
sendiri Adapun alasan utama pembangunan rumah susun adalah efisiensi
pemanfaatan lahan untuk menghasilkan pola hunian yang lebih teratur dan lebih
baik .Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembangunan rumah susun menjadi
salah satu alternatif untuk memperbaiki lingkungan RW VI Kelurahan Wonosari
melihat kepadatan bangunan yang tinggi dan keterbatasan lahan. Rumah toko juga
fasilitas penunjang untuk mendukung aktivitas bermukim. Meningkatkan
kesejahteraan penduduk untuk meningkatkan pendapatan. Pembuatan tanggul guna
mencegah air yang meluap dari sungai beringin, dan mencegah banjir yang membuat
luapan air ke permukaan penduduk sampai banjir bandang. Penataan lingkungan ini
dimaksudkan dengan memperbaiki sarana prasarana yang ada, meningkatkan
kebersihan lingkungan dan mencegah banjir yang sering terjadi di RW VI
Kelurahan Wonosari jika hujan datang. Pencegahan tersebut dilakukan dengan
pembuatan tanggulStrategi perancangan Kawasan
Strategi perbaikan dan
peningkatan permukiman dan perdagangan jasa di RW VI Kelurahan Wonosari,
Semarang berdasarkan konsep dikembangkan untuk menjadi tempat hunian dan tempat
bekerja para penduduk di RW VI Kelurahan Wonosari yang memberikan kenyamanan.
Strategi yang diterapkan untuk mewujudkan dan mengimplementasikan konsep
tersebut adalah sebagai beriku:

Penataan dan perancangan kawasan RW VI Kelurahan Wonosari melalui
Pembebasan lahan:
a. Penataan
ulang sebagian kawasan melalui konsep pembebasan lahan
b. Sosialisasi
kepada masyarakat dari konsep pembebasan lahan untuk kenyamanan hunian menjadi
lebih baik.
c. Pembuatan
zonasi pembebasan lahan yang sesuai.

Merancang dan memperbaiki kawasan permukiman sebagai fasilitas utama
kuantitas kawasan RW VI Kelurahan Wonosari sebagai hunian para penduduk yang
nyaman dan lebih baik:
a. Pembuatan
rumah susun baru bagi masyarakat.
b. Perbaikan
kualitas permukiman asli disekitar rumah susun.

Merancang perdagangan dan jasa berupa rumah toko (ruko), sehingga
dapat dijadikan mata pencaharian penduduk untuk berdagang dan meningkatkan
kesejahteraan.:
a. Merancang
ruko baru bagi masayarakat
b. Perbaikan
kualitas disekitar ruko, dengan menambah fasilitas penunjang seperti pedestrian ways, parkir dan lain-lain.

Merancang pembuatan tanggul guna mengantisipasi banjir yang meluap ke
permukaan.
a. Pembuatan
tanggul pada RT 01 di RW VI Kelurahan Wonosari
b. Penambahan
sempadan sungai pada kawasan dekat sungai beringin.
KONSEP PEMBIAYAAN